Selasa, 28 Juli 2015

bukan catatan

Shit. Aku berbisik dalam hati. Hanya delapan hari, batinku berkata. Yaa mati. Hidup sangat erat. Sangat. Aku benar- benar mematikan feel tulisanku. Tapi, akhirnya aku menyerah saat ini. Sejujurnya aku sudah tak ingin menulis. Entahlah. Terkadang sesuatu terjadi tak perlu alasan bukan? Dan ya salah satunya adalah "jatuh cinta". Haha. Shit men! Lagi - lagi ngomong cinta. Jujur, aku mematikan feel menulis yaa karena itu. Ckck. Jika bisa aku ingin menangis tersedu- sedu kali ini.Mencoba memohon hati dan menghentikan tarian jari jemariku mengetik. Aku tak ingin menulis. Tetapi entah mengapa semua itu
tetap berjalan, hingga tulisan ini ada. Ckck

Besok sudah pergi saja. Ahhh, entah mengapa aku tak bisa meninggalkan ruang ini.? Ntah kenapa aku tak ingin pergi. Haha. Yaa. Dia datang lagi. Apa yaa namanya, yang pasti sesuatu seperti peringatan atau hm. Pengingat? Atau pedoman? Ah entahlah. Aku hampir sering bingung sendiri. Haha. Aku memang pemikir. Dan mulau dari kapan aku sngat suka hal yang detail, hingga terkadang sahabatku berkata bahwa aku itu orangnya pemikir yang mendasar. Ah entahlah. Yang pasti hatiku jauh- jauh lebih mendasar hingga ke dasar laut. Mungkin gitu kali perumpamaannya. Hhaha. Kali ini aku bercanda. Dan berdasarkan pengamatanku di dalam becanda sebenarnya ada sepersekian persen dari serius. Haha. Simpulkan saja sendiri.

Hm...
Hmmm...
Ehmmmm...

Setiap orang pasti punya rasa takut. Aku pun begitu. Sampai lagu saja aku takut. Aku juga takut setan. Maksudnya yang "menampakan wujudnya". Selebihnya? Haha. Maaf aku jauh lebih takut dengan Sang Pencipta. Hahaha. Sebenarnya ada lagi. Aku takut sama kematian. Sungguh. Yaa apa lagi kalau matinya ninggalin kesalahan se TPA gunung tugel. Haha. Aku takut sangat ketakutan kehilangan orang yang aku sayangi
Aku taku mereka meninggalkanku terlebih dahulu. Aku, aku takut aku tak berguna
Aku takut tak bisa melakukan apa- apa. Aku takut tak bisa melawan penindasan. Aku takut tak bisa menumpas kemlaratan. aku takut aku jahat. Aku takut aku menyakiti orang lain. Aku takut. Aku? Hal yang aku takuti saat ini adalah aku takut di tinggal untuk kedua kalinya. Aku takut di tinggal seseorang yang namanya terukir dalam hatiku. Saat ini aku bingung perasaan itu masih ada atau tidak. Hanya saja jauh di dalam hatiku aku hanya takut ia benar-benar mengikat janji suci pada yang lain.

Hahahahahah. Hanya ketakutanku saja. Bukan yang lain. Setidaknya aku pasti akan mati. So. Setakut apapun itu aku dengan kematian. Aku tak bisa berlari darinya. Begitu pula dengan dia. Jika hal itu terjadi. Aku akan mengubur rapat-rapat perasaan itu. Tak membiarkan cela cahaya dapat menembusnya dan selamat tinggal.
Cintaku tak menuntut memilikimu.

siapa lagi kalau bukan saya
~ MarsyaSataly~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar