Ketemu lagi. Entah mengapa aku sedang ingin menulis saja. Menulis dan menulis. Haha. Sebenarnya aku sedang merindukan hujan. Ya, hujan sangat sukar untuk turun,mungkin karena saat ini musim kemarau dan sepertinya hujan mengetahui bahwa aku sudah mempunyai teman. Ya, gemricik air di kolam depan sudah cukup menenangkan pikiranku. Ditambah ikan-ikan itu, haha. Aku senang saja memperhatikan mereka, sepertinya mereka juga mempunyai “rasa” seperti manusia.
Hm. Terkadang aku sudah ingin meluapkan apa yang sedang aku pikirkan, aku menulis saja dan ya jadilah sebuah tulisan. Beberapa hari ini, entah mengapa, aku sedang bingung menulis. Namun aku sangat ingin menulis. Ah, ada apa denganku? Mungkin karena banyak yang sedang dan selalu aku pikirkan, atau mungkin karena aku hanya ingin berbagi kisah secuil pengalaman hidupku, atau aku hanya ingin mengekspresikan apa yang sedang aku rasakan. Bisa jadi aku merasa sebentar lagi aku kan pulang ke kampung halaman, atau aku hanya sekadar ingin menulis? Haha. Yang pasti entah mulai kapan aku suka menulis.
Bicara tentang menulis, aku sebenarnya juga penikmat alam. Ya maksudnya hanya suka dengan pemandangan alam. Suka dengan hasil karya-Nya yang selalu Mengagumkan hingga entah berapa kali aku sering bermimpi pergi ketempat yang sangat indah dan pasti selalu berhubungan dengan alam. Aku juga sangat sering bermimpi air, ikan, dan terkadang bermimpi orang-orang yang aku cintai.
Jujur, beberapa hari ini aku tak punya konsep kasar untuk menulis. Semua mengalir apa adanya, dan aku membiarkan itu semua terjadi, selagi tepat dan benar maka aku biarkan. Hm. Aku sebenarnya ingin bercerita pada seseorang. Namun, sepertinya sudah tak ada lagi tempat aku tuk bercerita. Karena mungkin semua sudah berubah. Tak apa, aku masih bisa bercerita lewat tulisan.
Sudah mulai banyak pembaca yang membaca tulisanku. Ya terkadang aku meminta mereka tuk membacanya, sekadar ingin dinilai saja. Tetapi ada yang menarik ketika gelagat Atsar mulai penasaran dengan tulisanku. Hingga pernah aku menemuinya lalu ia terlihat panik dan menutup laptopnya. Haha. Tak tahu dia Si Atsar sudah membaca tulisan-tulisanku atau belum. Yang pasti, yang aku tahu, ia sudah tahu bahwa aku suka menulis. Sempat karena Ia, aku berhenti menulis. Yaaa, mungkin karena waktu itu. aku benar-benar enggan untuk menulis. Dan aku berkata pada diriku sendiri saat itu, bahwa ia mematikan aku untuk menulis. Yaaa, aku tahu. Sudah tahu. Bahwa Atsar sepertinya memiliki teman perempuan yang lain. Haha. Entah lugunya aku, atau polosnya aku. Aku seperti pura-pura saja tak tahu. Padahal ya, semua anak kelas sudah tahu bagaimana hubungan aku dengannya. Aku tidak berharap ia milikku. Tidak. haha. Sudah sejak saat aku membuat tulisan, yang mengatakan bahwa aku sudah menganggapnya sahabat, tidak yang lain, dan saat itu hingga sekarang ini aku masih memegang komitmen itu.
Haha. Ada yang bilang hidupku terlalu serius. Haha, tidak. sangat jauh. Aku bahkan sering cuek dan seolah-olah tak ingin tahu. Ingin sekali. Namun, ya karena pengalaman masa lalu itu, membuatku selalu peduli pada orang. Entah karena dahulu aku merasa diriku sangat menyedihkan, atau aku hanya lebay saja. Haha. Yang pasti aku begini, karena aku ada sesuatu. Sesuatu itu tak bisa aku keluarkan sekarang, mungkin bisa keluar pada saatnya, atau mungkin saat itu takkan pernah ada, ya pada dasarnya aku sudah mencoba, selebihnya, biar Tuhan yang memutuskan.
Sebenarnya hampir setiap malam, pagi, siang, sore aku memutar lagu. Hm, aku memang tidak begitu suka hanya pada satu band atau vokalis saja. Aku, aku lebih suka menjadi penikmat lagu. Jika bernyanyi, haha jangan salah. Aku tak bisa bernyanyi apalagi suaraku berada pada C paling sebelah kiri jika menggunakan piano. So, aku memang bersuara sangat rendah, hingga sebuah lagu yang aku nyanyikan akan menjadi sangat datar tak bernada. Aku suka musik pop, dangdut, keroncong, rege, jazz, hingga rapp. Intinya aku suka lagu bergenre apapun, menurutku yang penting lagu itu enak didengar, dan memang, karena aku lebih mengutamakan perasaan, aku selalu memiliki feel pada sebuah lagu. Jadi, sebenarnya lagu yang aku sukai ya mereprentasikan diriku. Walau begitu, aku juga sudah bisa memikirkan sesuatu dengan logika. Sudah hampir satu tahun ini, aku mengelola diriku, memadukan emosi dan logika. Sehingga pernah aku mengikuti tes dan hasilnya dalam diriku aku menggunakan perasaan 60% dan logika 40%. Aku cukup senang, karena satu tahun ini tak sia-sia. Walau aku sepertinya sama saja dengan tahun-tahun lalu. Tetapi aku sudah bisa lebih menempatkan sesuatu pada tempatnya, ya belum semua hal, hanya saja sudah ada kemajuan dibanding dulu-dulu.
Kembali lagi, aku sedang suka lagu The Script. Tidak semua tidak. namun kali ini aku sedang menghayati lagunya yang berjudul If You Could See Me Now . entah mengapa, aku menyukai lagu ini. Hm. Sebenarnya aku mulai mengetahui mengapa aku suka lagu ini. Ya karena itu. aku hanya ingin sekali.sungguh. aku terkadang meneteskan air mata. Bukan karena apa-apa, hanya karena sedang ingin menangis saja. Hanya Tuhan, yang mengetahui maksudku saat ini. Aku tak sempat hati, apalagi berbicara pada manusia. Bukan karena apa-apa. hanya saja, aku belum siap mendengar apa yang mereka katakan. Aku. Hm. Sudah cukup kejadian di ruang tamu saat itu. sudah cukup kejadian di depan halaman pendaftaran sekolah, sudah cukup kejadian motor astrea, sudah cukup kejadian memalukan itu, sudah cukup dengan peristiwa tong sampah, sudah cukup kejadian di Balai dan sudah cukup kejadian pada masa SD. Sudah Cukup. dan aku tak mau dan berharap semua kejadian itu tak terulang lagi dan cukup saya saja yang merasakannya.
Oh My God.
Sungguh, hingga kini aku memendam rasa dengan kalian semua. Sungguh. Namun aku tak bisa apa-apa. aku hanya, hanya berharap pada diriku sendiri untuk melepaskannya. Mengikhlaskannya. Sesulit apapun. Semudah apapun. Ah,maaf aku terbawa suasana. Kali ini aku memutar sebuah lagu Family Of The Year, sepertinya aku tak mengenal betul siapa penyanyinya, yang pasti aku sangat suka bagian ini,
Let me go, i don’t wanna be your hero. . .
I don’t wanna be a big man, just wanna fight like everyone else. . . .
So, let me go . . . I don’t wanna be your hero. . .
I don’t wanna be a big man, I just wanna fight like everyone else. . . .
Tak ada yang ingin aku tulis lagi. Mungkin bagian ini menjadi pengantarku. Atau mungkin menjadi penutup dalam hidupku. Entahlah. Aku hanyalah aku. Aku ya seperti ini. Dengan segala kekurangan serta kelebihan yang aku punya. Aku hanya ingin mereka-reka apa yang akan terjadi. Apa yang sudah terjadi, dan apa yang sedang terjadi. Aku senang mereka-reka, karena disitu terselip harapan sekaligus keputusasaan. Dan aku hanya ingin mengakhiri tulisan ini dengan perkataan, “ aku hanyalah manusia biasa, sama seperti kalian”.
Mendengarkan gemericik air, menanti malam usai.
Tak ada Atsar apalagi Ata
~Marsya Sataly~
080715;23:09:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar