Senin, 08 Agustus 2016

Hari itu (4)

Haha. Selamat malam. Malam panjang. Haha. Gimana ya? Yaa begini si yang aku rasakan.

Haha. Rasanya campur aduk. Bahagia iya. Sedih iya. Seneng iya. Haha ya campur aduk. Haha. Ditinggal emang aku uda biasa. Udah biasa walau masih terasa di hati. Huahahahahaha. Cuma kalau sekarang di balik gimana?

Haha. Bangsat. Aku sedih. Aku sedih lihat my little sister diam-diam terasa berat melepasku. Aku jauh sedih melihat orang yang melahirkanku menangis sesenggukan kaya kemarin. Aku sedih, ketikaaa, bapakku diam-diam mencoba merelakanku. Haha. Aku tahu. Kalian ingin yang terbaik bagiku. Kalian juga tahu pasti, aku sudah memutuskannya. Haha ya berat. Cuma ya bagaimana lagi.

Yaa hidup harus perlu diperbarui. Aku pun harus terus memperbarui diriku. Aku percaya sangat percaya kalian selalu mengirim doa padaku. Haha. Thank's God. Telah memberi keluarga yang sangat mendukungku. Lindungilah mereka, dan legowokanlah hati mereka.

Hm. Benar kata temenku, kita harus pantaskan diri kita biar di tunjuk sama Sang Pencipta. Jadi, setidaknya saya selangkah lebih pantas dibanding kemarin ya ya Alloh?

Haha. Sial, aku selalu Menangis menanti hari itu. Tapi harus bagaimana lagi? Haha. Cepat atau lambat aku akan menghadapi hari itu.

So, ridoilah aku Tuhan dengan segala usahaku. Doaku, dan ridhoilah semua mimpiku Tuhan, karena dengan siapa lagi aku harus berharap? Selain dengan-Mu Ya Robb. Sang  Pencipta seluruh alam.

H-6

~ ms ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar