Minggu, 15 Mei 2016

takut

Malam, pembaca invisible. Hehe. Sehat kan? Oke baiklah sebenarnya hari ini agak sedikit kelelahan diriku. Hm. Bukan sedikit lagi si sebenarnya. Aku sangat lelah hari ini, karena membabu buta di rumah. Hehe. Tapi beneran capeee. 

Sebenarnya hari ini aku sudah berniat menerbitkan lanjutan perjalanan es tung-tung itu. Cuma... Hehe, aku lelah harus buka laptop dsb. Jadi aku pending dulu. setelah itu, sebenarnya aku juga punya konsep mengulas tentang "marsya sataly"  hanya saja haha. Jangan dulu lah. Hehe. Seperti janjiku akan selalu terbit seminggu ini, hingga menjelang. Hm. Menjelang hari lahirku. jadi aku mau tak mau akan menerbitkan sebuah tulisan.

Baiklah mumpung masih mendekati sore, malam minggu yang kemarin. Jadi aku akan bercerita tentang sebuah perasaan dalam diriku. Hm. Perasaan yang baru muncul ketika aku terbangun dari tidurku beberapa menit lalu. 

Aku. Haha. Aku sedang membuka RU bbm. Lalu aku melihat teman SMA-ku si kembar yang sudah aku kenal sejak SMP. Hm. Ada yang menarik dari mereka, karena mereka, haha. Sudah memiliki pasangan masing-masing. Uniknya pasangan mereka berasal dari sekolah SMA yang sama. Jadi si kembar dan pacarnya itu ya temanku juga, teman dari satu sekolah SMA yang sama. Bedanya pacar si kembar yg satu adalah kakak angkatan, yang kebetulan aku kenal dengannya karena satu organisasi. Kalau pacar si kembar yang satunya, itu masih satu angkatan dengan kami.

Anyway, tidak ada yang salah dengan mereka, kebetulan kayanya, hari ini adalah pernikahan kakanya, dan aku melihat si kembar dengan pasangannya berfoto bersama dengan  pengantin. Haha. Aku senang melihatnya. Sungguh. 

Aku senang karena saat awal pacaran aku sedikt banyak tahu, yaa tidak sepenuhnya tahu, cuma aku lihat saat dekatnya, dan aku salut mereka sudah menjalani hubungan mereka kalau ga salah lebih dari satu tahun. Jadi ya menurutku mereka tidak main-main dan tetap berusaha menjaga hubunga mereka, ya walau menjaga apa yang harus mereka jaga. Mungkin.

Haha. Terlalu bertele-tele ya. Oke saat melihat RU bbm si kembar tadi, hatiku senang sekaligus cemas. Hatiku bahagia sekaligus sedih. Saat melihat foto itu, aku gelisah. Kenapa?

Entah mengapa timbul rasa takut. Takut mengapa aku belum punya pacar. Bukan. tolong jangan berfikiran sempit ya. Maksudnya, di umurku yang mungkin relatif akan mau menikah, aku? Haha. Aku belum punya pacar. Haha. Bukan apa-apa, aku pun juga tidak menganggapnya itu suatu hal keharusan, bukan. Cuma, entah mengapa pikiran itu terbesit dalam benakku.

Aku berfikir, saat mungkin kakaku menikah insyaalloh tahun depan, aku? Apakah setidaknya aku sudah memiliki pasangan? Apakah aku setidaknya dekat dengan seorang lelaki? Atau apakah aku akan tetap sendiri? Haha. Aku tak tahu. Hanya saja, aku hanya takut. Saat itu, ya saat kakaku menikah, bukankah itu pertanda bahwa sebentar lagi juga giliran aku yang menikah?

Haha. Tolong jangan berfikiran aku terobsesi pacaran. Jangan yaa. Aku pun kaget kenapa perasaan takut itu muncul. Hm... Tapi sejujurnya aku takut. Aku hanya takut, aku sangat takut tidak bisa menemukan pendamping hidupku. Aku sangat takut, aku tidak punya "teman" yang akan selalu ada dalam hidupku. Aku hanya takut. Aku. Hmm. Aku tidak punya seorang yang bisa melindungiku, atau setidaknya aku takut, aku takut, sangat sangat takut tidak ada yang mau denganku. Astagfirulloh. Aku ini ngomong apa sih?.

Maaf ya. Maaf. Aku hanya mencoba mendeskripsikan perasaan takutku saat ini. Aku, hmmm,,.haha. air mata ini tak sanggup aku bendung. Nyatanya aku sungguh takut atas kemungkinan yang terjadi. Aku takut, jika aku sudah tak tertarik dengan laki-laki. Aku takut. Aku berubah orientasi. Aku sangat sangat takut, aku tak bisa mengatasi "ke-enggananku menjalin hubungan dengan laki-laki. 

Oh My God. Rasa itu masih membekas. Rasa ketika secara tidak langsung ditolak oleh mereka. Rasa seperti di kecewakan. Rasa seperti dikhianati, rasa akan dimanfaatkan, sebuah pelampiasan, rasa kalau bisa dibilang di campakkan. Rasa diriku layaknya boneka yang bisa dimainkan sesuka hati. di hampiri sesukanya. Haha. Aku tak menyalahkan kalian, hanya saja, rasa itu entah mengapa terpatri dalam diriku. 

Maaf. Memang akuu sangat perasa, bukan berarti aku dan mereka, yang telah meninggalkanku, telah melakukan perbuatan yang tidak-tidak. tidak seperti itu, hanya saja, Aku, aku hanya takut itu akan terjadi lagi. Aku hanya takut, aku sudah benar-benar enggan, dan aku benar-benar sangat takut atas kemungkinan semua ini. 

Haha. What's wrong with you sya? Kau seperti manusia tak beriman. Saut dalam hatiku. Haha. Aku tertawa kecut. Entahlah. Ini hanya kekawatiranku saja. Ini hanya deskripsi ketakutan yang sedang aku rasa detik ini, dan setidaknya, aku tahu, aku tidak seharusnya terlalu enggan, jika ingin menghilangkan rasa takut ini dan sepertinya aku harus berserah diri pada Sang Pencipta, karena aku telah meragukan janji-Nya, yang menyatakan bahwa setiap makhluk-Nya, telah dipasang-pasangkan. Maaf Ya Alloh.maaf diriku. Semoga ini hanya kecemasan, tanpa perlu terjadi. 

Selamat malam. 
malam yang panjang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar