Malam,
selamat malam, malam panjang.
Hmmm. Hahaha. Aku bukan orang psiko atau skizo, haha, aku ya aku. Hm. Gimana yaa? Aku pun masih selalu berkenalan dengan diriku.
Malam ini, leherku agak kencang. Ya belum sampai mematikan seluruh kegiatanku, hanya seperti biasa, aku hanya perlu kesebuah ruang gelap dan berbaring saja.
Aku tak sedang ingin cari perhatian, tidak. Karena ini nyatanya. Haha. Aku begitu lemah, aku akui aku sangat pecundang, aku cemen, dan haha aku sangat penakut.
Oke baiklah memang tak ada asap kalau tidak ada api. Yaa maksudku keadaan itu aku perlahan mengetahui asal usulnya. Haha. Exactly. "pikiran". Yaps. Aku mulai menyadari hal itu.
Hm,kali ini aku tidak berfikir banyak. Aku palah sedang tidak memikirkan sesuatu. Haha. Aku memang manusia biasa. Aku tersulut emosi. Ya bagai bensin yang disebelahnya ada api. Ya. Aku akui aku begitu emosi. Aku memang perempuan, tetapi entah kekurangan atau keahlian aku ini mix perasa dan pemikir. Mungkin akan jadi kekuramgan ketika aku tidak mampi menempatkan itu pada porsinya. Dan ini yg masih menjadi masalah.
Aku sebenarnya tidak pendendam.hanya saja tepatnya aku belum mengikhlaskannya. Yaa perlakuan orang yang tidak memanusiakan manusia.
Aku bukan orang yang minta di puja atau dihormati.
Hanya saja dalam benakku sebagai Manusia setidaknya dengan sesama bukankah kita harus menghargai?
Haha. Aku bukan orang yang penantang, karena pada dasarmya aku itu pengecut.
Aku, hahaha. Masih teringat kejadian empat tahun silam, dan perasaan sedih, kecewa, marah, ketidakberdayaan itu masih ada dan melekat dalam benakku. Haha. Kau, kau...
Kau telah mematahkan harapanku saat itu. Rasa takut, marah besar, kecewa, pedih saat itu masih sangat membekas dalam ingatanku. Oh Tuhan. Apakah aku memeliharanya ataukah aku memang belum bisa mengikhlaskannya?
"MOTOR"
mendengarnya saja aku sungguh benci. Sungguh, seluruh rasa saat itu masih menghantuiku.
Haha. Aku tidak sedang tertawa. Aku sangat jarang tertawa dalam tulisanku,karena tidak ada yang lucu. Bahkan aku suka mengungkapkan kata "haha" itu untuk mengejek diriku sendiri.
Selain kejadian itu, hal yang mungkin massih mengendap dalam pikiranku adalahapapun kejadian tentang "UANG"
Ya... Dengan tegas aku memgatakan aku butuh uang. Hanya saja, akupun mengatakan demgan tegas bahwa aku butuh uang secukupnya. Aku tidak menghamba uang. Aku. Prinsipku. Uang bukan segala-galanya, karena uang tidak bisa membeli sebuah kasih sayang, silih asih, dan kebaikan. Haha. Hanya saja, aku akui. Bahwa aku berada dalam keluarga yang kurang mampu. Yaa. Terlilit hutang bank, atau takberdaya dengan sistem. Yaps. Hal itu menjalar dengan tragedi "uang" . Ahh, haha. Shit. Aku, aku susah bernafas, hanya karena mengingatkannya sejenak.
Yaaa semua, kejadian bersama saudara, kejadian bersama sistem, kejadian saat kerjabakti, hingga kejadian menjelang yudisium. Haha. Jika boleh aku dapat menulis, A B C D E, aku sudah mengumpatnya dengan emosi meluap. Haha.
Maafkan aku Ya Alloh, tidak mempergunakan mulutku untuk mengatakan hal yang baik terlebih bertasbih memuji-Mu. Maaf.....
Terakhir, entah kebetulan atau takdir , aku memang sangat tidak menyukai sebuah sistem. Sungguh. Hanya terkadang mau tidak mau. Harus ditaati.
Yaa. Sistem itu baik. Agar teratur. Hanyasaja, terkadang sistem itu dibentuk karena kepentingan segelintir orang, tetapi aku tetap berusaha menghormatinya.
Aku memang tak mengerti mengapa perlahan aku membuka kartu asku.
Aku, haha. Aku hanya ingim meluapkan apa yang mengganjal dalam benakku, dan dengan semua tulisanku ini, aku menjadi mengerti siapa diriku. Kali ini, aku menyadari, bahwa diriku akan berpotensi menjadi seorang yang pendendam apabila aku dikemudiam hari tidak bisa mengikhlaskan semua.
Doakku di malam ini, Tuhan,izinkan aku untuk bisa memgikhlaskannya.
Berilah aku kesempatan untuk memperbaikinya, izinkan aku bertemu demgan bulan ramadhan, ampunilah aku, dan kumohon jadikanlah aku seseorang yang bijaksana, menjadi seseorang yang baik tur pener, sehingga aku bisa membagi kebermaknaan untuk seluruh manusia dan alam ini.
Terimakasih Alloh, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia hidup yang berwarna ini.
~marsya sataly~
120516 - 01:41:17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar