Senin, 16 Mei 2016

Perjalananku meraih es tung-tung part 2

Malam, haha. Hay... bosan ya bertemu denganku terus. Hehe.

Baiklah langsung saja ya kita lanjutkan cerita perjalananku meraih es tung-tung. Oke, singkat cerita tanggl 18 Februari itu aku semprop. Awalnya jam 10.00, hanya saja satu hari sebelumnya, dosen pengujiku mengatakan bahwa dia juga menguji di kedokteran. Ya karena Beliau dosen sosiologi dan kesehatan masyarakat sekaligus mengampu kedokteran, dan nyatanya skripsiku tentu sosiologi kesehatan. Akhirnya semua dosen deal aku semprop tanggal 18 Februari jam 12.00 . ada perasaan cemas, takut pesertanya sedikit karena masuk jam sholat dhuhur. Hanya saja ya aku jalanin saja. singkat cerita keesokan harinya aku sudah siap-siap. Haha, yaa aku berangkat jam 10.00 menuju kampus. Sebelumnya, aku mampir ke toko tempat ibuku bekerja dan aku meminta doanya, dan seperti biasa setelah berdoa aku disembur kepalanya. Hehehehe.

Setelah di kampus, aku menyiapkan segalanya, termasuk semuanya, lalu perlahan temanku mulai berdatangan, lalu setelah itu jam sudah menunjukkan waktu pukul 12.00, dua dosen pembimbingku sudah ada, setelah itu, akhirnya kurang lebih jam 12.30 dosen pengujiku datang. Hhaha. Setengah jam sebelum dosen pembimbinku datang, aku ga tenang, aku deg-degan, gak enak sama dosen pembimbingku, selain itu aku juga beseran, hampir 4 kali ke toilet dalam jangka waktu 5 menit, haha, sungguh aku nerves, hingga awal presentasiku saja aku kesalahan menyebutkan nama dosen. Malunya.

Beberapa menit aku mulai mengikuti alur, mencoba menerangkan dengan baik, dan hingga penerangan di rumusan masalah, si teman sebelah nimku tiba-tiba datang. Masuk saja membawa kursi, karena di dalam kursi itu sudah padat sekali. Diluarpun ada temanku yang tidak kebagian, namun dia nekad saja menerobos, dan saat itu hatiku hancur. Bukan, bukan hancur, tetapi malas, kesal, benci, sebel, kesel, mengapa dia harus datang?. Haha. Dalam banget ya perasaanku, hingga hal gini aja aku pkirkan. Ckck. Yaps itu kelemahanku.

Oke kembali lagi, setelah itu, akhirnya proses tanya jawab, dan dia bertanya padaku. Seakan belum puas menghancurkan pikirankku saat itu. setelah itu, singkat cerita aku bisa menjawab pertanyaan sebisaku dan selesai sudah sempropnya. Habis itu, kurang lebih satu minggu depannya, aku memberikan revisian pasca semprop pada penguji. Setelah itu, seminggu setelah aku meletakkan revisian itu, aku ACC dan lanjut ke pembimbing dua. Aku langsung menyerahkan ke pembimbing dua, dan beberapa hari kemudian Beliau ACC. Lalu setelah itu, aku ke pembimbing satu. Menanyakan hal terkait terjun lapanganku, menambahi terjun apann dulu saat penelitian bersamanya, dan dirumuskanlah 15 orang yang akan aku wawancarai. 9 siswa yang masing-masing dari 3 siswa perempuan SMA 1, SMA 2 dan SMA Baturraden. Lalu 3 guru dari masing-masing sekolah, dua orang tua murid, lalu Staff VCT RS. Margono. Setelah aku mendapatkan kata ACC dari pembimbing satu, tepatnya awal bulan Maret 2016. Seketika keesokannya aku mulai mencari informanku tersebut.

Sempat drop, menangis sehari karena aku tidak yakin bisa tidak melakukannya. Dengan tekad yang kuat, dan informasi bahwa wisuda bulan Juni kan dimajukan, membuat semangtaku untuk menyelesaikan wawancara. Akhirnya, 12 Maret, hari Sabtu, aku mulai dengan Nawang informanku yang namanya sudah aku samarkan, siswa SMA 1 peserta FGD, aku memulai dari Purwosari, rumahnya, bersama adikku, karena kebetulan Ia teman adikku. Setelah itu, jam set 2 aku mulai bergegas pergi ke Sumbang ke atas lagi. Tepatnya toko rizky abadi. Toko si Desi anak SMA 2 yang namanya juga sudah disamarkan, setelah wawancara selesai, akhirnya aku kembali kerumah, dan beristirahat.

Malamnya, aku mulai mencari siswa SMA Baturraden yang ikut dalam FGD, sayangnya di daftar hadir tidak disertakan kontak hp mereka, sehingga aku mencoba mencarinya di facebook, instagram, dan akhirnya aku bisa meminta kontak no hpnya dari temannya dia yang berteman di facebook. Lucu bukan? Haha. Setelah itu, malam minggu aku menghampiri teman lama, haha, maksdunya teman beda gang rumah, ketapang, dan mewawancarai dua orang siswa SMA 2 Pwt. Hari Minggunya,aku sibuk di rumah. Sibuk memulai transkip, sembari berjanjian dengan anak SMA Baturraden, akhirnya kami berjanjian ketemu hari Senin di tempat salah satu informan. Kebetulan aku mendapatkan dua orang sekaligus di SMA baturraden. Oh iya, malam Seninnya, aku mewawancarai anak SMABA juga. Jadi dua hari itu aku sudah mewawancarai 5 orang.

Senin pagi aku mewawancarai orang tua murid yang kebetulan menjadi dosenku, lalu sorenya, setelah tutor aku langsung pergi ke rumah informanku, dan disitu ternyata aku menemukan suatu kebetulan, haha. Yaps orang tua dari salah satu anak SMABA itu , merupakan bidan di RS.Elisabeth. akhirnya aku pun langsung mewawancarainya, sebagai orang tua dan sebagai bidan. Alhasil, malamnya aku sibuk transkipan. Entah sampai berjam-jam tanganku sibuk menari-nari diatas tuts laptop yang semakin usang. Sesekali aku mempause rekaman transkipku sesekali aku mempergunakan telingaku dengan sangat jeli, sesekali aku harus mengulangi rekaman itu. haha. Aku melakukannya terus terus dan terus hingga selesai. Total hari senin aku sudah mewawancarai 9 orang.

Hari Selasa, aku tutor lagi, dengan badan, yaps sudah dipastikan sangat lelah. Belum lagi masih ada rekaman yang belum di transkip. Perlu diketahui transkip adalah proses penulisan seperti dialog, yang berasal dari rekaman. Jadi rekaman yang mungkin beberapa menit hingga satu jam pun kita transkip. Jadi mudahnya wawancara yang mengalir itu baik aku dengan informan ya dibuat seperti dialog percakapan antara aku dan informan dari awal hingga akhir. Jaha. Ail banget kan. Wkwk. Sebenarnya hal ini memudahkan kita saat proses kategorisasi. Oke kembali lagi selasanya aku libur, karena seharian aku transkipan. Sungguh mataku lelah, tubuhku pegal dan nafsu makanku entah menghilang. Aku telat makan, telat mandi, haha sudah biasa yaa? namun mencoba untuk tidak telat sembahyang. Haha. Hidupku di depan laptop, kalau sedang tidak di depan laptop ya lagi di perjalanan menghampiri informan, setelah itu ya paling aku sedang wawancara dengan informan. Ya begitu terus.

Jadi, selasa dan Rabu free. Namun Kamis, aku sudah ada janji dengan Ibu Woro selaku staf VCT RS.Margono sekaligus dosen psikolog. Siangnya aku sudah janjian dengan Bu Supri guru olahraga SMA 2. Sorenya aku menghampiri pak Indroyono dirumahnya, Beliau guru bahasa Inggris di SMA 1, dan malamnya aku masih harus berwawaancara dengan siswa perempuan SMANSA Jadi di hari Kamis aku sudah mewawancarai 13 orang. Sisa satu murid SMANSAA dan guru SMA Baturraden.

Perjuanganku masih belum berakhir karena lagi-lagi aku harus buat transkip dari hasil wawancara. Alhasil aku dibantu temanku untuk menggarap transkip satu orang yaitu Ariska Grande. Lalu tak lupa temanku Mersa yang terkadang menemaniku wawancara. Hari Jum’at aku free. Namun tetap ku isi dengan membuat transkip. Hari Sabtunya aku menemui anak SMANSA itu di Cafe Milmu. Yaa sebagai peneliti memang harus modal dikit, jadi aku belikan milk untuk dia dan temannya lalu adekku juga. Malamnya sebenarnya niat bertemu dengan guru SMABA, Cuma hujan deras akhirnya tidak jadi.

Keesokan harinya, hari Minggu saat aku sedang transkip, aku dibantu temanku yang telah mengenal guru SMABA itu memanggilku untuk main kerumah, karena saat itu guru tersebut sedang main di rumahnya, dengan terbur-buru aku menyudahi dulu transkipku dan aku langsung meluncur ke Sawangan saat itu. kurang lebih tepat jam 2 siang aku menyelesaikan wawancra. Jadi total untuk hari Minggu tanggal 20 Maret aku menyelesaikan wawancara. Ya berarti tepat 9 hari dengan mewawancarai 15 orang. Yaa itu sudah sebisaku. Dengan sedikit tertatih, namun semangat yang menggelora, bukan sesuatu hal yang ambisi, bukan. Yang aku rasa karena saat itu semangat menyelesaikan skripsi sangat besar.

Untuk selanjutnya, bagaimana aku masih harus menghubungi informanku menanyakan terkait hal ini hal itu, sesuatu hal yang baru terfikirkan saat mulai nge-draft, hingga tragedi tengah malam yang sedikit horror namun ngangenin. Lalu saat aku memulai menulis draft, hingga aku menangis sejadinya tengah malam, menginginkan menyudahi semuanya, lalu hingga aku bicara sendiri, sebagai penyemangat diriku, hingga aku berjanjia akn memebrikn hamburger pada diriku, lalu sampai tiba beberapa tetes darah yang keluar dari hidungku. Hahaha. itu akan kuceritakan esok lagi yaaa.

Tetap stay tune terus dan ....
tunggu lanjutan perjalananku meraih es tung-tungggg....... 
see you again....




~Marsya Sataly~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar