Minggu, 13 Desember 2015

tertawa. . .


hujan deras,  suaraku mengeras. 

malam ini tak ada bulan apalagi bintang. 
hujan datang sangat deras,  
hujan datang baru saja. 

haha,
aku datang diam saja. 
aku datang, tak ada suara.
yang ada suara riuh gaduh dalam hati. sangat riuh sehingga tak terdengar oleh kupingku.  haha.  

aku tertawa. ini bukan sebuah sajak, apalagi sebuah puisi.  ini hanya segores kecil dalam kehidupanku. 
semua begitu menyesakkan dalam jiwa, sangat berdesak-desakan sehingga semuanya hanya membentur dinding-dinding relung batinku minta dikeluarkan. 

aku tak tahu harus ku bagaimanakan semua ini, yang ada aku hanya terus mengumpulkannya sehingga akhirnya membentuk sebuah rajutan panjang belum berkesudahan.  

haha.  benar,  semua itu masih ada dalam renunganku.  ah,  bicara soal renungan.  apalah arti renungan jika tak di ungkapkan.  

haha.  tidak,  bagi saya,  renungan adalah proses, semuanya akan merekah pada saatnya.  saatnya kapan?  memang Yang Buat Hidup yang menentukan,  namun,  bukankah Dia sangat begitu sibuk,  apakah kau akan menunggunya begitu saja? 

Jemputlah,  kejarlah,  dan mendekatlah dengan-Nya agar kau dapat ditunjuk oleh-Nya, oleh Yang Buat Hidup.  


Lagi-lagi berbicara uang.  haha. UANG.
selamat kamu menggelapkan banyak orang.

                      siapa lagi kalo bukan,
                         ~Marsya Sataly~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar