Haha, sudah lama sekali aku tak menulis, sudah lama pula aku tak mengetik, haha. Bisa saja ku sedang membaca, bisa saja ku sedang tertidur, atau bisa saja ku sedang merenung. Haha. Semua ini begitu tak terlihat, kasat mata, tak berbau, tak berasa, namun kehadirannya terasa begitu nyata. Hahaha. Mungkinkah ini hakikat hidup? Atau aku sedang bermakrifat? Atau apakah ini yang namanya melebur dengan alam?
Haha. Mungkin karena baru menyadari sesuatu, atau mungkin karena baru tersadar akan sesuatu. Ku mencoba terapkan, ku mencoba menggali lagi, dan ku coba menelisik kembali lebih dalam tentang apapun itu, terlebih pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benakku. Haha.
Tak tahu apa yang sedang kutulis, tak tahu pula apa yang sdang aku bicarakan, haha. Yang pasti saat ini masih banyak pertanyaan-pertanyaan besar yang menggelayutiku, pertanyaan yang jarang sekali orang tanyakan, pertanyaan yang aneh namun mendasar, dan pertanyaan yang mengandung beribu-ribu pertanyaan selanjutnya, dan tak henti-hentinya ku mencari, sehingga cepat atau lambat ku ingin menemukan jawaban yangpener dan terbaik. Haha
Entahlah, sampai saat ini aku pun tak bisa mengatakan diriku seperti apa, haha. Karena diriku mungkin bukan diriku, atau mungkin karena diriku belum diriku, atau mungkin diriku baru mulai menjadi diriku, ah entahlah yang ku perlu hanya menjadikan diriku adalah aku, menjadikan diriku adalah saya, dengan murni, natural dan orisinil.
Ku hanya ingin mengatakan bahwa langit senja tetap langit senja, hujan adalah hujan, air adalah air, api adalah api, angin ya tetap angin, dan aku adalah aku. Entah harus menunggu berapa lama lagi, atau mungkinkah masih banyak waktu tuk menunggu, atau masih ada yang harus ditunggu, atau mungkinkah sedang menyiapkan dan memantaskan. Haha. Mungkin jawaban terakhir lebih cocok. Lantas bagaimana makna dari kalimat ini?
“Matinya ada di dalam hidup, hidupnya ada di dalam mati.”
hahaha, entahlah.
~LS, 070415;21:43:17~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar