Haha, malam
Selamat malam,malam panjang.
Kali ini, tak ada gemricik air. Tak ada ikan yang bisa kulihat menari-nari. Tak ada ruangan itu. Ruangan tempatku berkeluh kesah.
Haha. Kali ini aku berada diluar.
Di atasku sudah ada langit tanpa bintang. Sebelahku? Haha. Mungkin ada yang menemaniku.haha makhluk halus.hehe.piss.
Tak ada orang disini.tak ada sandaran manusia disini.haha. memang biasanya juga tak ada. Haha. Yaa aku hanya bersandar pada tembok diluar. Tembok yang selalu ikhlas walau kepanasan,kehujanan.haha. aku iri padanya. Ia kokoh. Sangat kuat. Mengapa aku tak bisa?
Haha. Shit men. A B C D keluar dalam mulutku. Hanya mengumpat kecil tak berdaya. Haha. Aku sudah malas menangis. Aku hanya, hanya butuh sandaran manusia. Sandaran bahu seseorang yang benar-benar peduli padaku.
Haha. Yaaa sandaran bahu tanpa perlu yang empuk. Sekeras apapun bahu itu, tak apa. Aku hanya ingin ada seseorang yang bisa kuajak berbicara.berkeluh kesah tanpa pamrih. Sharing ini itu tanpa melihat jenis kelamin. Umur ataupun status. Agama? Haha. Itu urusan individu pada Pencipta. Aku tak begitu memikirkannya.
Haha. Mungkin benar juga, aku sedang kesepian. Haha. Aku hanya butuh teman bercerita. Adakah yang mau?
Haha. Bahuku memang ada dimana-mana. Akupun bukan seorang yang penutup. Bukan seorang yang tak punya banyak kawan. Haha.tidak.tidak seperti itu.
Aku hanya, hanya tak ingin membebankan,bebanku pada orang lain. Atau mungkin, sepertinya, aku sudah terlihat kuat dan mampu mengatasi segalanya, sehingga aku segan untuk bercerita.hm...entahlah.
Aku ingin melepas sejenak.
Semuanya.
Tuhan, berilah hatiku kelonggaran. Agar aku dapat bernafas tanpa mendesah.
Tuhan, berilah aku kekuatan, agar aku mampu melangkah lebih jauh kedepan.
Tuhan, berilah aku seseorang, setidaknya, hanya untuk bercerita ini dan itu.
Bisakah Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar