Sabtu, 06 September 2014

kawan


ia menyadari bahwa bangunan yang kalian bangun berdua runtuh,
tidak.
walau begitu, itu tidak runtuh seketika.
hanya saja, bangunan itu runtuh karena ingin di perbaiki.
bukan menjadi runtuh seperti rumah yang tersentuh satpol PP.

ia, menyadari.
kau terlebih dia sama-sama terluka.
ia menyadari bahwa hati kalian ingin menyatu,
ia sangat menyadari bahwa kalian tak ingin berpisah.

tidak apa-apa.
kau harus kuat
tidak apa-apa.
kau harus tegar

mungkin ini jalanmu.
jalanmu untuk menempuh apapun yang kau sukai
begitu juga sebaliknya.

tidak papa. tidak apa-apa sayang.
raihlah apa saja sesuatu yang belum kau raih.
lakukan apapun yang kau suka
kau bebas untuk memilih
walau begitu,
jangan pernah kau melupakan kenangan yang sudah terekam dalam ingatanmu.
terlebih bersama dengannya,
karena mungkin kenangan itu, akan menghantarkanmu kembali,
padanya suatu saat nanti.
terlebih jika suratan takdir yang berbicara.

tenanglah kau.
masih ada saya, kawan berbagi dan bercerita.
jika kau terlelah,
bersandar saja di pundakku.
tak apa.

jika kau terluka,
kan ku obati pilu itu.

jika kau bersedih.
menangislah di hadapanku.
jika itu membuatmu mengurangi kesedihanmu.

namun,
jika kau bahagia.
jangan katakan padaku saja,
tetapi,
katakan pada semua,
agar yang lain setidaknya ikut merasakan bahagia.

tenanglah kawan.
aku ada disini untukmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar