Sabtu, 16 Juli 2016

despair.invisible.whisper.come true.

Lagi-lagi hujan. Hujan lagi-lagi.Hujan turun begitu deras, hingga gemricik air di teras depan rumahku tak jadi berarti. Seperti halnya semua kenangan itu. Yaa. Kenangan aku bersamanya.

Pernahku berfikir, untuk apa Tuhan memperkenalkanku padanya jika akan berakhir seperti ini?

Hm. Sekarang aku berfikir, jika aku bertanya itu, apa bedanya dengan sebuah pertanyaan, untuk apa hidup bila ujung-ujungnya kematian menjemput?

Haha. Aku tak tahu, mengapa ini bisa terjadi. Aku juga tak tahu, mengapa ini bisa terjadi dua kali dalam hidupku, haha. Lebay. Iya. Memang aku begitu lebay sampai memikirkannya.

Yang pasti, aku sudah siap. S I A P. Aku sudah di depan pintu. Aku sudah memiliki kunci. Mungkin ini maksudnya. Mungkin apa pun yang terjadi dalam hidup seseorang, kejadian yang dialami, meaning yang secara tak langsung dibuat, berkembang, memang sudah di gariskan.
Dan aku sudah siap. Aku akan menjemput semua itu. Aku akan menjemput sebab sebab aku ada di dunia, dan aku akan menjemput sesuatu bernama impian.

Sudah kembali, dengan diiringi sorak ramai gaduh rintik hujan yang semakin riuh tak berkesudah.

~marsya sataly~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar