Hay hy
semuaaa,,, Haha, long time no see,,,,,
Okee kali
ini aku akan menemani kalian semua di acara yang tak ada namanya dan tak jelas
ini, bersama makhluk tak jelas namun bukan makhluk astral, Marsya Sataly.
Kali ini
aku mau bercerita pengalamanku tentang sabar. Yaa, lima huruf namun bermakna
tak terhingga, berarti sodaraan sama lingkaran. Hhaha. #rajelas.
Yaaa,
siapa yang gak tahu dengan kata “sabar” ? siapa yang gak kenal dengan lima huruf ini? Hahaha, kadang orang mending ga kenal sama kata ini, abis sabar
identik dengan menunggu. Haha, kata sapa? Kata raisa. Bahahaha. #rajelaskedua
Akuuu sedang
sabar nih pembaca. Haha, (pembaca invisible) maksudnya karena aku gak tahu ada
apa gak yang mau baca tulisan sedikit gak jelas ini. Nah kan, maaf maaf dari
tadi kurang akua, jadi kurang fokus. Haha.
Okee aku
bener-bener lagi bersabar menghadapi alur kehidupanku. setiap orang memang
berbeda dalam menghadapi berbagai kerumitan hidup yang terkadang mau gak mau
dihadapi. Terkadang cobaan hidup tiba-tiba datang dan mau tak mau kita tak bisa
menutup mata seakan-akan itu cobaan bukan buat kita. Yaa,,, coba aja, kalau cobaan
itu kaya cewe atau cowo yang sedang kita taksir? Yaaa cobaan bakal diharapin
kehadirannya setiap saat dan setiap waktu palah. Haha
Banyak orang
bilang katanya sabar itu pasti akan membuahkan hasil yang baik. Aku sering
mencoba, ngetes apa bener kata-kata itu, alhasil aku merasakan bahwa ada
benarnya juga, dimana sabar pasti biasanya baik akhirnya.
Contoh nih
sabar dalam kehidupanku, jadi aku ada kuliah pagi setiap hari selasa. Mau gak
mau aku harus bangun pagi kan, nah disaat aku harus bangun pagi, aku sabar untuk
tidak tidur di perjalanan ke kampus, dan akhirnya kesabaranku membuahkan hasil,
ketika aku sudah sampai ruang kelas, aku bisa melanjutkan tidur lagi, terkadang
malah dapat dongengan dari dosen. Tuh kan, ini contoh sabar yang membuahkan
hasil, entah baik atau buruk, itu tergantung sudut pandangnya. Wkwk. Yang pasti,
kala itu aku bahagia. Senang rasanya bisa melanjutkan tidur yang baru setengah.
Lain cerita
aku sedang proses penggarapan project akhir mahasiswa, yaa banyak yang bilang
skripshit, haha. Mungkin yang ngomong itu punya dendam terdalam kali yaaa. Haha.
Yaaa, kebetulan
aku ikut penelitian dosen, entah suatu hal yang menguntungkan atau malah
merugikan. Habis bagaimana yaa, setiap orang kan biasanya memandang rumput
tetangga lebih baik. Jadi di suatu hari, di kampus aku lagi duduk di depan
mushola (tempat strategis menunggu dosen pembimbing, karena biasanya dosen
parkir di halaman depan), nah saat itu ketemu temanku yang tidak ikut
penelitian dosen. “lagi ngapain sya?” katanya.
“lagi
nungguin yayang, belum ada kayanya koh? “ sautku, mengatakan dosen pembimbing
yayang. Yaa abis, ga pagi, siang, sore, ga malam ,ga senin, selasa, rabu,
hingga balik senin lagi, ga oktober, ga november, aku nungguin berita darinya,
kehadirannya, dan kejelasannya tentang misteri dosen pembimbing keduaku yang
tak kunjung terkuak.
“owalah,
setia amet nungguinnya sya? Pantes jones mulu.” Balas temanku
“yaelah,
ngapa nunggu dosen disambungin ama jones si? Perasaan apa yang berhubungan ama
aku ujung-ujungnya pesti jones. Jadi jones meradang beneran kan aku. Mulai baper
nih, jadi laper, beliin burger donk eneng masss?” #jonesmeradang
“kamu
udah sampai gila gitu apa sya? Lebay amat.”
“hahaha,
bisik lah kamu. Lha kamu lagi mau ngapain ke kampus?” kataku ngalihin
perbincangan supaya jonesku tidak menganga.
“ini,
ngefix-in hari buat seminar proposal.”
“buset,
udah mau seminar proposal aja kamu yaaaa”
“lha akun
kan awal semester ini udah jalan terus konsulnya.”
“lhaa,
bagaimana denganku? Proposal sampai saat ini aja mungkin belum dibaca, apalagi
kabar tentang dosen pembimbing duaaa?”
“lhaaa,
tapi kan kamu uda penelitian sya. Masih sabar lagi nunggu kepastiannya, kalau
aku jadi kamu, aku kejar-kejar itu dosen. “
“haha,
untung kamu bukan aku yaaa, wkwkwk. Iyaa si,, seandaikan aku gak ikut
penelitian dosen yaa? jadi ga di gantungin dosen pembimbing duanya siapa,”
“seandaikan
aku ikut penelitian dosen, mungkin banget aku udah nemu hasil penelitian, walau
aku belum seminar.”
“buset,
kita kok jadi bermimpi begini yaa? memang, rumput tetangga kadang terlihat
lebih baik, padahal nyatanya, sama aja nemu plus and minusnyaa. #quotesku
Haha, aku
sampai detik penulisan ini, gak tahu, ini tulisan disebut apa, ga jelas banget
alurnya, cerpen bukan, roman bukan, apalagi jauh dari puisi, laah gak papa
semoga pembaca invisible bisa
mengambil kesimpulan kalau ada. Atau ga menarik benang merah dari tulisan ini. Kalau
gak ada merah, biru atau putih ya gak papa. #rajelasmaning
Oke,
bahas sabar, aku juga lagi sabar banget cari data. Yaps, walau aku belum pernah
konsul, aku mulai konsul sendiri ke diriku, yaa melihat lagi kali aja proposal
penelitianku ada yang kurang. Dan ternyata aku kebingungan, hingga bertemu
Atsar, yaa sapa lagi patner ynag betulan bisa disebut partner. Setelah ia
mengatakan kurang sana sini, dan hilangkan ini itu, seperti yang aku lakukan
padanya, dan akhirnya aku mencari data kembali, dan akhirnya aku sabar hingga
detik ini karena belum menemukan datanya.
Ketika aku
sedang ingin menulis dan bukan saat malam minggu, sehingga feel menulis tentang
pengalaman cintaku belum bisa tersalurkan, dan aku harus bersabar menunggu sore
malam minggu pada minggu itu, supaya aku bisa menyalurkannya. Namun,
kenyataannya saat sore, malam minggu itu, aku terkadang tidak ada feel menulis,
palah akhir-akhir ini sedang tak bisa, karena sore malam mingguku sudah ada
agenda. Haha. Biasa, sebenarnya kalau acara sore, malam minggu itu dibuat,
berarti aku sedang senggang sekali saat itu. hahaha. #jonesmulaimeradang. So,
akhirnya ketika pada saat ini saja misalnya, aku ingin menulis tentang
percintaanku, aku harus menunggu setidaknya hari sabtu lagi. Jadi kaya
tunggu-tungguan gitu. Yaa yang sabar yaaa,, wkwk
Haha, iya
kaya minggu lalu, aku mau gak mau harus menemani adikku, dia mau nonton sheila
on 7 di cilacap.
So, aku nemenin dia kan, dari mulai jadi ojeknya, pendanaan,
hingga body guard dia waktu nonton konser. Apalagi saat dia pengin banget
berdiri paling depan di panggung, supaya bisa berjabat tangan, foto, dan dekat
dengan idolanya. Sabar aku lakukan disitu, ketika sheila on 7 tak kunjung
datang, adikku merangsak berjalan ke depan mengisi kekosongan di kurumunan yang
sudah ada menanti idolanya, hingga aku dan ia serta saudara, dan teman
saudaraku menantinya dengan sangat sabar, berjam-jam sudah berlalu, dan masih
tak kunjung datang itu si Duta, dan akhirnya sampai Duta datang di panggung,
aku sudah tak kuat dan ingin mundur, namun mau tak mau aku tak bisa
meninggalkan adikku yang manja itu. sudah satu jam setengah pertunjukan Si
Duta, dan aku sudah tak kuat lagi, di tambah adikku yang nekad maju maju terus
menyrobos kerumunan, dan akhirnya, aku memutuskan untuk mundur dari kerumunan
dan duduk di bersandar di pohon. Muka Duta yang lumayan ganteng sudah tak bisa
aku lihat dan aku masih memikirkan adikku, hingga aku duduk di dekat jalur evakuasi
korban pingsan, berharap jika amit-amitnya adikku gak kuat di depan, maka aku
bisa tahu dengan mengenali bajunya, dengan mengamati orang –orang yang pingsan terlihat
di gotong dengan tandunya. Haha, dan disitu aku sabar sekali hingga konser yang
menurutku seperti pertunjukan itu selesai.
Sabarku
saat itu tidak berhenti begitu saja. setelah selesai, aku mau tak mau merangsek
ke depan, karena aku tidak melihat korban pingsan yang diselamatkan di jalur
evakuasi itu tidak ada adikku. Aku merangsek hingga 2 meter di depan panggung,
melihat ke kanan dan kekiri ke depan ke belakang, dan akhirnya aku menemukan
adikku itu jauh dibelakang di tempat aku tadi menunggunya di dekat jalur
evakuasi. Busettt, dalam hatiku mengatakan ngapain jugaa aku disini. berasa
kaya sheilagank (nama fans sheila on 7). Haha. Sabar. Sabar....
Sabar itu,
menurutku juga termasuk nunggu ponsel terisi penuh, ketika penuh, tiba-tiba ada
temen pinjem entah buat mainan di aplikasi handphoneku, dan tiba-tiba mau
makai, eh batu baterainya lowbat, hingga mau gak mau kudu ngecas lagi. Haha. Atau
ga, ketika melihat orang udah jelas-jelas kelihatan perhatian, respek, hingga
keliahtan ada bumbu-bumbu cinta antara dia dan aku, namun kelihatan susah
banget buat ngeluarin perasaannya itu. hingga sabar, pengin selesein tulisan
ini, yang gak tahu bakal di baca atau ga sama orang, atau gak, gak tahu juga,
kalau ada pembaca bakal paham apa ga sama tulisan ga jelas ini, atau gaa ada
yang mau baca tulisan ini apa gak, yang pasti pengin ngeakhirin tulisan yang ga
jelas ini, tapi pengin masih banyak aku tulis, tapi aku udah pengin nyelesein,
yaaahh intinya, semoga aja ada yang baca, ambil kesimpulan, mau temenan ama
yang namanya sabar, baik dalam hal apapun, dan keadaan apapun, karena
menurutku, menurut saya, marsya sataly, kesabaran itu memang tidak ada
batasnya. Dah itu aja. Itu aja dah intinya.
Dan, tunggu saja kisah sabarku yang
tak jelas ini, wkwkwk. Yang pasti sabar itu perlu, dan berusaha juga sangat
perlu. Tinggal pinter-pinternya kita menempatkan usaha dan sabar pada tempatnya
masing-masing, dan mulailah belajar untuk bijak. Bukan bijaksana dan bukan
bijaksini. Mending bijaksanasini biar adil. Okee selamat malam, dan selamat
bersabar hingga kapanpun.