Selasa, 07 Oktober 2014

pure love


Senandung lagu menyelimutiku. Tak merdu tak beraturan.
Tak apa, setidaknya ia menghiburku.
Angin bertiup kencang. Kencang menusuk tulang.
Seakan ia berkata padaku, “aku selalu ada untukmu”
Walau rintik hujan tak hadir. Tetapi, bulan menampakkan kehangatannya.
Seakan ia memelukku dengan hangat.
Terima kasih, terimakasih.

Kali ini aku memutuskan untuk mengakhirinya.
Mengakhiri semua.
Entahlah.
Ini hanya sekilas, atau memang selamanya.
Hanya saja aku tak bisa seperti ini.
Takkan bisa.

Kali ini,
Aku tak menitikan air mata. Karena ia sudah terkuras habis waktu itu.
Aku hanya bisa menangis dalam hati. Tak tertahankan, tak terperihkan.
Tak apa aku baik-baik saja.

Aku akan kembali.
Aku akan senang bila angin menemaniku.
Aku jauh lebih senang, bila rintik hujan menjadi sahabatku.
Aku paling senang, saat rembulan memelukku.
Hm,
Tak tahu hanya sesaat atau selamanya.
Aku tak tahu pasti.
Yang pasti,
Saat ini aku berbohong.
Karena, aku menginginkan kau berada di sisiku.
Haha,
Anggap saja kau tidak tahu.

Aku harap kau membaca tulisan ini.
Karena aku ingin berpesan, coba tengoklah dirimu sekali lagi.
Lihatlah batinmu, lihatlah hatimu.
Jika kau melihat sesuatu, sesuatu yang membuatmu terbelenggu,
Maka sadarlah.
Sadarlah, bahwa kau sedang bersembunyi.
Bersembunyi dari apapun yang menurut alam bawah sadarmu menyakitkan.
Sadarlah, bahwa kau tak selamanya ada di dalam situ.
Di zona amanmu. Bukan, bukan zona aman.
Namun, setidaknya cobalah untuk menghadapi mereka.
Mereka yang membuatmu berfikir.
Membuatmu terluka, membuatmu kesal, membuatmu serba bingung.
Buatlah sebuah patokan. Janganlah mengikuti alur.  Karena nanti bisa jadi kau akan tersesat.
Mungkin kau bingung.
Hanya saja,cobalah kau cermati.
Bukankah kau ahli dalam mencermati?
Cobalah kau telusuri.
Bukankah kau bilang bahwa kau sang pengendali?

Tak apa jika kau belum menemukannya.
Hanya saja berusaha.teruslah berusaha, hingga apa yang kau cari menghampirimu.
Jangan pula kau berfikir bahwa diriku terluka.
Tidak. Tenanglah, hanya sedikit luka yang tertancap.
Namun,itu semua  bukan salahmu, bukan juga salahku.

Hanya seperti itu,
Aku berharap hubunganmu dengannya baik-baik saja.
Jaga selalu kondisimu, baik-baiklah dengan ragamu.
Semangatlah untuk meraih cita-citamu.

Ini bukan sebuah perpisahan.
Aku akan tetap disini.
Hanya saja mungkin aku akan sedikit berbeda.

Namun,
Jika memang, suatu saat nanti kau butuh bantuan.
Tak apa kau menghubungiku. Aku akan dengan siap sedia membantumu.
Jika memang kau sedang kebingungan, tak apa. hubungi aku saja,
Jika memang itu membuatmu menjadi tenang.
Jika kau sedang membutuhkan teman, datanglah padaku.
Tak apa. Aku akan menjadi teman baikmu.
Jika kau sudah sangat lelah dan berada dalam titik jenuh dalam kehidupanmu,
Tak apa. Bersandarlah di bahuku.

Tenang.
Aku tak meminta apapun darimu.
Aku tulus.
Aku benar-benar tak mengharapkan sesuatu darimu.

Mungkin kau anggap aku terlalu egois.
Tak apa. Aku terima.
Hanya saja,inilah aku.

Aku yang tak sengaja mencintaimu.
Mencintai seseorang yang tak h
arus kucintai.
Tak apa,aku tak menyesal.
Setidaknya,aku hadir dikehidupanmu.
Aku akan terima, apapun yang kau lakukan padaku.

Aku,
Saat ini, akan mengikuti alur yang kau buat.
Sampai kapan?
Entahlah. Setidaknya aku sangat peduli dirimu.
Dan jika tak ada seorangpun yang mendukungmu.
Akanku pastikan,aku mendukungmu.
Aku akan berusaha selalu ada untukmu.
Karena aku benar-benar mencintaimu tanpa pamrih.
dan terimakasih,
dari kau,
aku belajar dan mendapatkan apa yang namanya buah ketulusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar