Rabu, 23 Juli 2014

malam,

saat ini ia tergolek lesu,
ia tak berbicara sepatah katapun,
ia diam seribu bahasa,
isak tangis tak keluar,
melainkan hanya ada goncangan dahsyat di tubuhnya.
yang hanya bisa ia lakukan adalah membenamkan wajahmya, kesela-sela lekukan tubuh yang dibuatnya.
ia tertegun,
sesekali menelan ludahnya,
sesekali keluar desiran angin dr lobang hidungnya,
sesekali muncul gertakan hebat tak terelakan dari barisan giginya,yang menambah riuh gejolak hatinya.
jari jemarinya mulai menghentakan permukaan bumi,dg hentakan rendah tak menimbulkan kesudahan.
kini,manik hitam di kelopak matanya,mulai bermain.
bermain dgn perasaan yg menghantuinya.
dan lagi lagi,
rintik hujan,angin yg brhembus kencang,dan kesunyian malam yang setia menemaninya.
dan tak jemu jemu mereka,mereka seakan berkata "tidak apa-apa,semua akan baik baik saja".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar