Hayyyy... Hahay,,,
Hari ini tiga bidadari lagi
kumpul nih... haha. Aku, kakakku, adikku. Haha. #bebeksilem lah. Haha. Sebenarnya
aku masih enggan untuk menulis. Yaaa, adalah something. Sama, haha. Lagi ngejar
semprop bulan ini. Alhamdulillah kecapai. Hm.. Okee, balik lagi di acara yang tak
jelas, sore. Malam minggu ke sembilan. bersama saya orang termanis sedunia, Marsya Sataly.
Hm.. sebenarnya ada dua hal yang saat ini masih
membekas dipikiranku. Pertama, aku menghubungi seseorang yang seharusnya aku
tak hubungi. Saat itu, aku sedang worry pagi
itu. seharusnya semprop jam 10, lalu diundur jadi jam 12. Haha. Itu, hanya
alasanku saja. aku hanya ingin tulus meminta doa restunya, mengabari dia aku
akan semprop. Aku kira setidaknya, sebagai manusia, tanpa memikirkan apa yang telah
terjadi diantara kita, ia akan setidaknya membalas pesanku. Setidaknya bilang
saja “Y” atau apalah. Atau apalah. Atauuu apalah. Haha. Saat itu aku menyesal. Haha.
Menyesal menghubunginya. Menyesal mengapa aku masih memperhatikannya. Haha. Walau
aku ragu rasa itu masih ada. Haha. Tapi entahlah, aku hanya menyayangkan
menghubunginya saat itu.
Kedua, hmm...
Nim yang bersebelahan denganku
tiba-tiba hadir di sela-sela semprop. Sempropku saat itu sudah penuh sesak
dengan peserta. Yaa bukan gimana-gimana, maksudnya banyak temanku yang tidak
kebagian kursi dan menunggu di luar. Lalu. hal yang sangat aku tak harapkan
datang. Dia hadir, dengan membawa kursi dari luar. Belum cukup membuatku buyar,
dia bertanya saat sesi pertanyaan. Padahal, sangat jelas itu proposal
penelitian aku kan pernah di garap bareng dengannya. Haha. Lucu kan?
Aku buyar bukan karena deg-degan.
Aku buyar bukan karena masih ada rasa. Haha. Bukan. Aku hanya tak ingin
berharap ia datang. Aku tak ingin Kau datang! Haha. Siapa kau? Haha. Sahabat
bukan. Tak patut dibilang teman. Haha. Kau itu terlalu polos, atau terlalu
egois. Haha. Sudahlah. Aku malas berhubungan atau hanya memikirkan kejadian
setelah kau semprop. Sekarang kau mau apa. atau kau sekarang siapa teserah. Aku
sudah tak peduli. Karena, haha. Memang sepele mungkin bagimu, hanya saja, hal
sepele belum tentu dapat disepelekan. Bukankah kau pernah belajar itu juga? Haha.
Sungguh. Aku sedih, melihat kau ada saat itu. semuanya. Semua yang sudah kau
lakukan begitu membekas. Haha. aku sudah enggan. Enggan bukan berarti benci. Bukan.
Hanya saja, aku masih tak habis pikir dengan apa yang kau lakukan. Apakah tidak
bisa kau bicarakan denganku baik-baik? Bukankah kau punya sebuah mulut untuk
bicara? Haha. aku tak benci. Hanya sudah enggan saja. sudah malas. Sudah malas
dimanfaatkan, secara tak langsung seperti itu.
Dan, haha. ini mungkin sore malam
mingguku terserius yang pernah aku buat. Haha. sorry, hatiku terlalu kaku untuk
membicarakan serba-serbi kehidupanku tentang laki-laki. Terlebih tentang cinta.
Aku lelah. Sudah enggan mencari-cari yang katanya belahan jiwa. Aku hanya ingin
memikirkan masa depanku. Karena, aku punya mimpi besar. Dan. Bicara tentang
mimpi. Aku punya mimpi. Hmm. Aku jadi penulis. Aku sudah memiliki konsep untuk
membuat buku. Baik novel, roman, atau sebuah tulisan tentang hidup. Yang dekat
ini, aku sedang ingin lulus wisuda dengan menerbitkan sebuah novel. Sebuah tulisan
tentang filosofi. Haha. gelar? Haha. itu sudah biasa bukan. Toh, gelar dimataku
tak terlalu menjadi sesuatu yang terlihat hebat. Haha. aku ingin bisa sesuatu
yang lebih. Lebih menurut diriku. Bukankah dorongan yang paling hebat berasal
dari diri sendiri?
Haha. yaaa, lagi-lagi aku berbicara tentang kejonesan. Haha. balik ke aku yang dulu kan. Haha. jones. Iyaaa. Biarlah, jones yang penting banyak yang care. Haha. banyak yang masih membutuhkan, walau ada yang manfaatin. Haha. ups. Haha. yasudahlah. Haha. aku sudah terima semuanya. Aku masih tetap bahagia. Dan masih selalu bisa bahagia. Karena bahagiaku simple. Haha. melihat semua bahagia. Termasuk kalian-kalian itu. haha.
Haha. yaaa, lagi-lagi aku berbicara tentang kejonesan. Haha. balik ke aku yang dulu kan. Haha. jones. Iyaaa. Biarlah, jones yang penting banyak yang care. Haha. banyak yang masih membutuhkan, walau ada yang manfaatin. Haha. ups. Haha. yasudahlah. Haha. aku sudah terima semuanya. Aku masih tetap bahagia. Dan masih selalu bisa bahagia. Karena bahagiaku simple. Haha. melihat semua bahagia. Termasuk kalian-kalian itu. haha.
Sudahlah. Haha. ini acara malam
minggunya jadi agak aneh yaa. hahaha. mana ini lagi pada bahas pernikahan lagi.
Haha. aku kelewat jones banget rasanya. Hahahaha. Jones-jones. Haha. tapi aku
pernah di titik kesepian banget loh. Haha. saat aku down. Menangis sendiri. Pulang
sendiri. Makan sendiri. Tidur sendiri. Haha, palah singing. Haha. baiklah. Tunggu
acara acaraku lainnya yaaa. Dan, semoga novelnya bisa terealisasi. Haha. walau
sebenarnya endingnya sudah tau. Dulu waktu endingnya belum tahu, aku semangat
banget buatnya. Eh, sekarang, hahahha. Sudah lah. Hahahha. Baiklah selamat
sore, malam minggu. Selamat hujan malam yang panjang. . . . .
~Marsya Sataly~