Sabtu, 27 Februari 2016

Sore, Malam Minggu Part 9


Hayyyy... Hahay,,,
Hari ini tiga bidadari lagi kumpul nih... haha. Aku, kakakku, adikku. Haha. #bebeksilem lah. Haha. Sebenarnya aku masih enggan untuk menulis. Yaaa, adalah something. Sama, haha. Lagi ngejar semprop bulan ini. Alhamdulillah kecapai. Hm.. Okee, balik lagi di acara yang tak jelas, sore. Malam minggu ke sembilan. bersama saya orang termanis sedunia, Marsya Sataly.

Hm.. sebenarnya ada dua hal yang saat ini masih membekas dipikiranku. Pertama, aku menghubungi seseorang yang seharusnya aku tak hubungi. Saat itu, aku sedang worry pagi itu. seharusnya semprop jam 10, lalu diundur jadi jam 12. Haha. Itu, hanya alasanku saja. aku hanya ingin tulus meminta doa restunya, mengabari dia aku akan semprop. Aku kira setidaknya, sebagai manusia, tanpa memikirkan apa yang telah terjadi diantara kita, ia akan setidaknya membalas pesanku. Setidaknya bilang saja “Y” atau apalah. Atau apalah. Atauuu apalah. Haha. Saat itu aku menyesal. Haha. Menyesal menghubunginya. Menyesal mengapa aku masih memperhatikannya. Haha. Walau aku ragu rasa itu masih ada. Haha. Tapi entahlah, aku hanya menyayangkan menghubunginya saat itu.

Kedua, hmm...
Nim yang bersebelahan denganku tiba-tiba hadir di sela-sela semprop. Sempropku saat itu sudah penuh sesak dengan peserta. Yaa bukan gimana-gimana, maksudnya banyak temanku yang tidak kebagian kursi dan menunggu di luar. Lalu. hal yang sangat aku tak harapkan datang. Dia hadir, dengan membawa kursi dari luar. Belum cukup membuatku buyar, dia bertanya saat sesi pertanyaan. Padahal, sangat jelas itu proposal penelitian aku kan pernah di garap bareng dengannya. Haha. Lucu kan?

Aku buyar bukan karena deg-degan. Aku buyar bukan karena masih ada rasa. Haha. Bukan. Aku hanya tak ingin berharap ia datang. Aku tak ingin Kau datang! Haha. Siapa kau? Haha. Sahabat bukan. Tak patut dibilang teman. Haha. Kau itu terlalu polos, atau terlalu egois. Haha. Sudahlah. Aku malas berhubungan atau hanya memikirkan kejadian setelah kau semprop. Sekarang kau mau apa. atau kau sekarang siapa teserah. Aku sudah tak peduli. Karena, haha. Memang sepele mungkin bagimu, hanya saja, hal sepele belum tentu dapat disepelekan. Bukankah kau pernah belajar itu juga? Haha. Sungguh. Aku sedih, melihat kau ada saat itu. semuanya. Semua yang sudah kau lakukan begitu membekas. Haha. aku sudah enggan. Enggan bukan berarti benci. Bukan. Hanya saja, aku masih tak habis pikir dengan apa yang kau lakukan. Apakah tidak bisa kau bicarakan denganku baik-baik? Bukankah kau punya sebuah mulut untuk bicara? Haha. aku tak benci. Hanya sudah enggan saja. sudah malas. Sudah malas dimanfaatkan, secara tak langsung seperti itu.

Dan, haha. ini mungkin sore malam mingguku terserius yang pernah aku buat. Haha. sorry, hatiku terlalu kaku untuk membicarakan serba-serbi kehidupanku tentang laki-laki. Terlebih tentang cinta. Aku lelah. Sudah enggan mencari-cari yang katanya belahan jiwa. Aku hanya ingin memikirkan masa depanku. Karena, aku punya mimpi besar. Dan. Bicara tentang mimpi. Aku punya mimpi. Hmm. Aku jadi penulis. Aku sudah memiliki konsep untuk membuat buku. Baik novel, roman, atau sebuah tulisan tentang hidup. Yang dekat ini, aku sedang ingin lulus wisuda dengan menerbitkan sebuah novel. Sebuah tulisan tentang filosofi. Haha. gelar? Haha. itu sudah biasa bukan. Toh, gelar dimataku tak terlalu menjadi sesuatu yang terlihat hebat. Haha. aku ingin bisa sesuatu yang lebih. Lebih menurut diriku. Bukankah dorongan yang paling hebat berasal dari diri sendiri?

Haha. yaaa, lagi-lagi aku berbicara tentang kejonesan. Haha. balik ke aku yang dulu kan. Haha. jones. Iyaaa. Biarlah, jones yang penting banyak yang care. Haha. banyak yang masih membutuhkan, walau ada yang manfaatin. Haha. ups. Haha. yasudahlah. Haha. aku sudah terima semuanya. Aku masih tetap bahagia. Dan masih selalu bisa bahagia. Karena bahagiaku simple. Haha. melihat semua bahagia. Termasuk kalian-kalian itu. haha.

Sudahlah. Haha. ini acara malam minggunya jadi agak aneh yaa. hahaha. mana ini lagi pada bahas pernikahan lagi. Haha. aku kelewat jones banget rasanya. Hahahaha. Jones-jones. Haha. tapi aku pernah di titik kesepian banget loh. Haha. saat aku down. Menangis sendiri. Pulang sendiri. Makan sendiri. Tidur sendiri. Haha, palah singing. Haha. baiklah. Tunggu acara acaraku lainnya yaaa. Dan, semoga novelnya bisa terealisasi. Haha. walau sebenarnya endingnya sudah tau. Dulu waktu endingnya belum tahu, aku semangat banget buatnya. Eh, sekarang, hahahha. Sudah lah. Hahahha. Baiklah selamat sore, malam minggu. Selamat hujan malam yang panjang. . . . .


~Marsya Sataly~ 

Selasa, 23 Februari 2016

Rindu

Hujan,maukah kau menitipkan salamku?
Bahwa sungguh aku sangat rindu sekali padanya. Sangat rindu,hingga ruangan ini terasa,walau hanya sekedar bernafas.